Translate

Senin, 09 Februari 2015

Tiga Musuh Terbesar Seorang Atlet

Penulis: bepe, 19 October 2014
13 Desember 2013
"Tidak ada hal yang lebih sulit dari menjaga keseimbangan antara popularitas, profesionalisme dan kenyamanan hidup"
 

Cedera: 

Tidak dapat dimungkiri jika cedera adalah momok paling menakutkan bagi seorang atlet. Tidak sedikit atlet berbakat di dunia dipaksa menepi lebih dini, karena mengalami cedera yang parah, serta berkepanjangan.

Cedera merupakan ujian paling berat bagi seorang atlet. Karena jika tidak mendapatkan penanganan secara benar, baik secara medis maupun psikologis, dapat berpotensi menimbulkan rasa frustasi. Dan jika sudah demikian, maka efek kelanjutannya bisa jadi adalah penurunan kepercayaan diri, serta kualitas permainan.

Berikutnya adalah kejenuhan:

Hal ini biasanya terjadi karena aktivitas yang sama dengan frekuensi yang sangat tinggi. Kehidupan seorang atlet itu sangat monoton. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berlatih, berlatih, berlatih dan bermain.

Jika tidak pandai-pandai dalam mengatur waktu, serta mencari kesibukan lain untuk sekedar me-refreshing diri, maka kejenuhan akan dengan mudah datang menghampiri. Biasanya setiap atlet memiliki trik dan cara masing-masing agar dapat terhindar dari kejenuhan.

Jika kejenuhan datang, maka gairah untuk bermain akan mengalami penurunan. Hal tersebut akan mengakibatkan menurunnya kualitas permainan. Biasanya obat paling mujarap untuk hal ini adalah, berlibur dan sejenak melupakan, atau menjaga jarak dari segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan.

Dan yang terakhir serta paling berbahaya adalah popularitas:

Untuk profesi lain, popularitas bisa jadi menjadi tolok ukur dari sebuah kesuksesan. Namun bagi atlet teori tersebut tidak berlaku. Kesuksesan seorang atlet tergantung dari seberapa keras kerja atlet tersebut diatas lapangan.

Ketika kita berbicara mengenai sebuah kesuksesan, maka mau tidak mau kita juga harus membawa serta sebuah popularitas. Karena ketika seorang atlet mencapai sebuah kesuksesan, maka dengan sendirinya popularitas akan berjalan tepat di belakangnya.

Secara tersirat, popularitas sendiri akan membuat hidup kita menjadi jauh lebih mudah. Popularitas akan membuat kita dapat membuka jalan baru dalam setiap sendi kehidupan sosial kita. Beberapa teman baru dari berbagai macam kalangan. Serta beberapa kesempatan baru dari berbagai macam bidang. Namun hal tersebut juga akan disertai pula dengan tantangan baru, dari hal-hal yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Perubahan reaksi masyarakat terhadap seorang atlet yang tiba-tiba menjadi populer, tanpa disadari akan merubah sifat atlet itu sendiri. Jika ia dapat menyikapi dengan bijaksana, maka hal tersebut akan menjadi tambahan motivasi, untuk menjadi lebih bertanggung jawab terhadap profesi yang ia tekuni. Namun sebaliknya, jika salah dalam merespon, maka bahaya besar serta merta akan mengintai, dan bersiap untuk menerkam.

Perubahan sikap masyarakat yang didasari popularitas, biasanya dipengaruhi oleh gencarnya pemberitaan dari media masa. Disinilah letak permasalahan yang sebenarnya. Maraknya pemberitaan yang awalnya dilakukan sebagai bentuk dukungan. Ketika sampai kepada tahap yang berlebihan, tanpa kita sadari malah akan menjadi beban yang sangat berat bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar